Tak Pantas Meraihnya (?)

Beberapa waktu ini sangat sering terlintas,
ketika diri menginginkan sesuatu, tapi merasa tidak pantas untuk meraihnya..
Berkomitmen untuk terus melakukan sesuatu, tapi merasa diri tidak layak untuk melanjutkannya ..
Bercita-cita menjadi sesuatu, tapi merasa sesuatu itu terlalu baik untuk kualitas diri seburuk ini..

Lalu, tertegun sendiri..

Betapa perasaan tidak pantas bisa menimbulkan keinginan untuk berhenti beramal,
betapa perasaan tidak layak seringkali menarik diri untuk diam dan bersembunyi saja di sudut kamar,
betapa perasaan bahwa “sesuatu itu terlalu baik untuk kita, dan kita terlalu buruk untuk mencapai sesuatu itu”, bisa membuat diri putus asa dalam berusaha..

Padahal siapa yang tau?
Selagi masih ada nafas, artinya Allah masih memberi kesempatan kan, kenapa memilih untuk berputus asa?
Kenapa terburu-buru menetapkan?
Padahal ketetapanNya belum datang bahwa kita memang tidak layak meraih sesuatu itu setelah berusaha sampai batas maksimal.
Lantas kalau tidak berbuat apa-apa, amal apa yang kelak akan dibawa?
Kalau hanya ingin melakukan amal dengan kualitas seburuk diri saat ini, kapan mau menjadi lebih baik?

Lagi-lagi perasaan ._.
Kita dan Allah, yang paling mengenal diri kita sendiri, memang tau pasti segala keburukan dan kelemahan dalam diri.
Bila orang lain memandang kita baik, itu karena Allah yang Maha Baik Menolong kita menutupi aib-aib dan kekurangan diri kita..
Aib-aib dan kekurangan yang membuat kita merasa buruk dan kotor sekali di hadapanNya..
Membuat kita merasa tak pantas untuk meraih kebaikan-kebaikan yang kita cita-citakan..
Tapi Allah saja masih memberi kita kesempatan untuk berdoa dan berikhtiar meraihnya, kenapa kita menutup kesempatan itu bagi diri kita sendiri? Kenapa mendahului ketetapanNya?

Mungkin benar,
dalam ikhtiar saat ini, masih banyak kekurangan, masih kurang persiapan, masih belum bersungguh-sungguh..
Hal-hal itu yang membuat kita merasa semakin tidak pantas untuk meraihnya..
Tapi, jangan berhenti, teruslah berusaha, perbaiki terus, persiapkan dan bersungguh-sungguh..
Kata Ust. Abdul Aziz Abdur Rauf Al Hafizh, berdoa adalah salah satu bentuk kesungguhan kita menginginkan sesuatu..
Apa yang paling kita cita-citakan, bukan apa yang paling sering kita teriakan dengan suara lantang di depan banyak orang, bukan juga yang kita sampaikan dalam berbagai kesempatan, bahkan mungkin kita tak butuh manusia yang tahu.

Apa yang paling kita cita-citakan, adalah apa yang paling sering kita minta dalam doa, yang kita persiapkan sebaik-baiknya di bawah pengawasan-Nya, yang paling sungguh-sungguh kita ikhtiarkan untuk meraihnya, karena kita berharap melalui kebaikan itu kita dapat meraih Ridha-Nya.. Wallahu a’lam..

*sesungguhnya tulisan ini pengingat dan penyemangat untuk diri sendiri,
walau masih seburuk ini,
jangan menyerah dan jangan berputus asa ya ami :'(*

Jumat, 27 Maret 2015
pukul 07.20 wib
Selasar Masjid Al Furqon UPI

Tinggalkan komentar